Lebih dari 5.000 perempuan pelaku usaha, termasuk 100 perempuan penyandang disabilitas, kini merasakan manfaat signifikan dari teknologi digital dalam pengembangan bisnis. Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang digagas oleh DANA bersama Ant International menjadi fondasi bagi transformasi ini.
Memasuki tahun ketiga, ajang ini mengusung tema “Memajukan Bisnis dengan Teknologi” dan mengumumkan 35 pemenang yang sukses memanfaatkan inovasi, termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini menunjukkan potensi besar teknologi dalam mendukung perempuan pelaku usaha.
Dengan adanya program seperti ini, semakin banyak perempuan yang berani memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Salah satu contoh nyata adalah Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm, yang berhasil meraih kesuksesan setelah bergabung dalam program ini.
Iis Sadiyah bercerita, sebelum mengikuti SisBerdaya, dia hanya menjual produknya kepada tetangga. Kini, berkat pendidikan dan alat pemasaran yang diberikan, dia mampu menjangkau pelanggan melalui media sosial dan marketplace, sehingga memperoleh peningkatan pesanan secara signifikan.
Transformasi ini bukan hanya berdampak pada Iis, tetapi juga pada ribuan perempuan lainnya yang turut serta dalam program ini. Dengan teknologi, mereka kini dapat lebih mudah bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Perkembangan Peserta dan Dukungan Teknologi Dalam Bisnis
Tahun ini, jumlah peserta ajang SisBerdaya mencapai lebih dari 5.000 orang dari tiga wilayah utama: Barat, Timur, dan Jabodetabek, mengalami peningkatan sebesar 176 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari pelaku usaha perempuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga akses ke teknologi dan inovasi terbaru yang mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan demikian, perempuan pelaku usaha memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bersaing di pasar yang semakin digital.
Melalui pemanfaatan teknologi, seperti penggunaan e-commerce dan alat pemasaran digital, para peserta dapat memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka masing-masing. Hal ini membantu mereka untuk fokus pada pengembangan produk dan pelayanan yang lebih baik.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan para pelaku usaha untuk memantau tren pasar dan preferensi pelanggan. Dengan data tersebut, mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana untuk pengembangan bisnis ke depan.
Dukungan dari berbagai pihak juga sangat penting dalam keberhasilan program ini. Melibatkan mentor yang berpengalaman berperan besar dalam membimbing peserta agar dapat mengimplementasikan teknologi dengan efektif.
Membangun Jaringan dan Komunitas bagi Pelaku Usaha Perempuan
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan jejaring antara perempuan pelaku usaha. Melalui komunitas yang terbentuk, para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan strategi bisnis yang berhasil.
Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kolaborasi antar pelaku usaha. Dengan demikian, mereka dapat memanfaatkan kekuatan kolaborasi untuk menghadapi tantangan bisnis yang ada.
Jaringan ini memberikan peluang bagi peserta untuk menemukan mitra bisnis yang sesuai dan mengembangkan sinergi dalam usaha mereka. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki jaringan yang kuat menjadi salah satu kunci sukses.
Selain itu, komunitas ini juga memberikan ruang bagi para perempuan untuk saling mendukung, berbagi inspirasi, dan memberikan motivasi satu sama lain. Keterhubungan sosial menjadi aspek penting dalam membangun kepercayaan diri para pelaku usaha perempuan.
Melalui pengalaman dan dukungan yang diperoleh, banyak peserta yang merasakan kemajuan nyata dalam bisnis mereka. Hal ini tak hanya berdampak pada pengembangan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Menghadapi Tantangan dalam Implementasi Teknologi Digital
Kendati demikian, perjalanan transformasi digital bagi perempuan pelaku usaha tidak selalu mulus. Banyak tantangan yang dihadapi, seperti kesenjangan pengetahuan teknologi dan keterbatasan akses terhadap alat dan platform digital. Memahami hal ini, program SisBerdaya berusaha memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendidikan dan pelatihan yang diajarkan dalam program ini dirancang untuk membantu peserta mengatasi kendala teknis yang mereka hadapi. Level pengetahuan yang berbeda-beda membuat pendekatan yang fleksibel sangat diperlukan untuk memastikan setiap peserta dapat mengikuti materi yang disampaikan.
Selain itu, menyediakan fasilitas yang memadai dan akses terhadap teknologi juga menjadi perhatian utama. Dengan memastikan setiap peserta memiliki alat yang diperlukan, mereka dapat lebih percaya diri untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh ke dalam bisnis mereka.
Di samping itu, adaptasi budaya juga berperan penting dalam penerapan teknologi. Beberapa perempuan mungkin merasa ragu untuk mengubah cara tradisional dalam menjalankan bisnis mereka. Dalam hal ini, program memberikan pemahaman akan manfaat dan potensi yang bisa diperoleh melalui perubahan tersebut.
Melalui berbagai pendekatan, tantangan-tantangan ini dapat diatasi, dan para peserta bisa tumbuh menjadi pelaku usaha yang mandiri dan berdaya. Kemajuan ini tidak hanya akan berdampak bagi individu, tetapi juga pada masyarakat secara luas, menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif.