Pameran Heli Expo Asia (Hexia) 2025 kembali digelar pada 20-24 Agustus di Cengkareng Heliport dengan tema “Elevating the Industry, Transforming Sustainable Tomorrow”. Pameran ini bertujuan untuk menjadi pusat pertumbuhan dan inovasi industri helikopter di Asia, menawarkan pengalaman baru bagi peserta dan pengunjung dari berbagai sektor.
Memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, Hexia 2025 menjanjikan inovasi dan inklusivitas bagi semua yang terlibat dalam industri helikopter. CEO Hexia, T. Iskandar Muda, menekankan bahwa acara ini lebih dari sekadar pameran, melainkan ekosistem yang mendorong inovasi dan kolaborasi.
“Kami berfokus untuk menciptakan platform yang melibatkan pelaku industri, pemimpin di berbagai bidang, serta pemangku kepentingan dari sektor publik maupun swasta,” ungkap Iskandar Muda mengenai visi jangka panjang Hexia.
Penyelenggaraan Hexia 2025 dan Lokasi Strategisnya
Tahun ini, pameran diadakan di Helicopter Display Center (HDC), yang merupakan bagian dari gedung baru Main Facility Building (MFB) Whitesky Aviation. Pemilihan lokasi ini mencerminkan komitmen untuk menyediakan layanan kelas tinggi dan investasi yang berkelanjutan dalam infrastruktur helikopter di Indonesia.
Pihak Whitesky Aviation menjelaskan bahwa HDC dan MFB dibangun dengan tujuan menghadirkan standar layanan yang lebih baik. “Ini bukan hanya tentang membangun gedung, melainkan untuk menjadikan helikopter sebagai moda transportasi yang lebih umum bagi masyarakat,” jelas Ari Nurwanda, Chief Commercial Officer mereka.
Dalam konteks Indonesia yang merupakan negara kepulauan, ada kebutuhan mendesak untuk moda transportasi yang fleksibel dan efektif. Meski begitu, pemanfaatan helikopter saat ini masih dalam tahap awal dan belum maksimal, sehingga Hexia menjadi peluang bagi industri untuk berkembang.
Konferensi dan Diskusi di Hexia 2025
Selama lima hari penyelenggaraan, Hexia 2025 menawarkan sesi konferensi dengan lebih dari 30 pembicara dari berbagai latar belakang, baik domestik maupun internasional. Diskusi akan mencakup berbagai topik, termasuk teknologi eVTOL, layanan medis darurat melalui helikopter, dan konektivitas dalam transportasi udara.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, Purnomo Yusgiantoro, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Hexia 2025 dan menyatakan pentingnya pembahasan mengenai inovasi teknologi di sektor transportasi. “Acara seperti ini membuka wawasan masyarakat mengenai potensi teknologi helikopter yang dapat berkontribusi dalam berbagai sektor,” tambah Purnomo.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati lebih dari 70 penerbangan helikopter gratis selama acara. Hal ini memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk merasakan langsung aplikasi teknologi helikopter sambil mendengarkan tentang proyeksi dan perkembangan masa depan industri ini.
Inovasi dan Kolaborasi dalam Industri Helikopter
Hexia 2025 juga menampilkan teknologi terbaru dalam sektor helikopter, termasuk kehadiran perusahaan taksi udara listrik eVTOL dari Jepang yang dikenal sebagai Skydrive. Ini menjadi salah satu sorotan dalam pameran, memperkenalkan konsep taksi udara modern yang efisien dan ramah lingkungan.
Ari Nurwanda mencatat bahwa kehadiran Skydrive sangat penting dalam memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat. “Kami berkomitmen untuk menjadikan solusi transportasi udara yang lebih baik dan berkelanjutan, dan harapannya teknologi seperti eVTOL dapat mengubah mobilitas di Asia,” tandasnya.
Berbagai produk helikopter yang ditampilkan, seperti Bell 505 yang memiliki jendela panorama dan sistem navigasi canggih, juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, Airbus ACH145 menawarkan kenyamanan dengan teknologi Helionix yang terintegrasi serta berbagai fitur lainnya yang mengedepankan efisiensi dan keamanan.