Sejumlah pengguna media sosial belakangan mengeluh tentang pengalaman mereka yang tidak menyenangkan ketika mengunggah konten, terutama berkaitan dengan aksi demonstrasi. Mereka menganggap bahwa konten yang mereka bagikan mengalami penurunan jangkauan yang signifikan, sehingga tidak dapat dilihat oleh banyak orang.
Pengguna merasakan dampak negatif ini, dan banyak di antara mereka berasumsi bahwa hal ini disebut sebagai “shadowban”. Fenomena ini membuat mereka merasa seolah konten yang mereka tampilkan tidak mendapatkan perhatian yang semestinya.
Fenomena shadowban mulai menarik perhatian publik ketika beberapa pengguna mulai berbagi pengalaman serupa. Akun-akun yang biasanya aktif kini merasakan penurunan interaksi, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai kebebasan berekspresi di platform tersebut.
Penggunaan Instagram dan Pengaruhnya terhadap Konten Pengguna
Instagram sebagai platform media sosial sangat populer di kalangan generasi muda. Banyak pengguna berbagi konten mulai dari kehidupan sehari-hari hingga isu-isu sosial yang mengangkat kepedulian publik.
Bagi beberapa orang, berbagi informasi terkait aksi demonstrasi menjadi cara untuk menyuarakan pendapat. Namun, konten-konten yang mengandung unsur politik atau kritik sosial terkadang bisa tercampur dengan unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penalti dari platform.
Pengalaman pengguna yang mengeluhkan penurunan jangkauan konten juga mencerminkan adanya ketidakpastian. Beberapa pengguna merasa tidak tahu mengapa konten mereka tidak dilihat, sehingga menimbulkan keraguan dan bertanya-tanya tentang kebijakan platform.
Pemahaman tentang Shadowban dan Kebijakan Fitur di Media Sosial
Konsep shadowban merujuk pada situasi di mana konten pengguna menjadi tidak terlihat tanpa adanya penjelasan yang jelas dari pihak platform. Hal ini membuat pengguna merasa frustasi karena mereka tidak mendapatkan feedback yang memadai tentang apa yang terjadi dengan konten mereka.
Dalam sebuah wawancara, seorang pejabat Instagram menjelaskan bahwa mereka menyediakan sejumlah fitur untuk membantu pengguna memahami alasan di balik penurunan jangkauan. Pengguna dapat mengajukan banding jika merasa tidak melakukan kesalahan.
Namun, tidak semua pengguna mengetahui adanya fitur tersebut, sehingga banyak yang hanya menderita dalam diam. Keberadaan fitur ini belum sepenuhnya disosialisasikan kepada pengguna, yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihak platform.
Reaksi Pengguna dan Tanggapan dari Pihak Berwenang
Keluhan mengenai shadowban ini tidak hanya datang dari para pengguna biasa, tetapi juga menonjol di kalangan publik figur dan para influencer. Mereka berupaya untuk menyampaikan informasi dan pendapat, namun merasa terhambat oleh algoritma yang tidak mendukung.
Beberapa pihak berwenang turut bereaksi terhadap fenomena ini. Sejumlah menteri dan pejabat pemerintah memberikan komentar terkait konten negatif yang bisa muncul dari aksi demonstrasi.
Mereka menegaskan bahwa pemerintah tetap berupaya untuk mengawasi konten-konten yang berpotensi memicu kekacauan, meskipun tetap menghargai hak kebebasan berekspresi. Penanganan konten sensitif ini menjadi penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban.