Dalam dunia esports, kejuaraan Mobile Legends Professional League (MPL) sering kali menjadi sorotan. Salah satu pertandingan yang paling dinantikan adalah duel antara tim papan atas yang saling berhadapan untuk memperebutkan gelar juara.
Pada tanggal 24 Agustus 2025, MPL ID Season 16 hadir dengan pertemuan yang menggetarkan antara Onic dan Bigetron by Vitality. Pertandingan ini menjanjikan aksi dan ketegangan yang tinggi di arena kompetisi.
Bermodalkan para pemain unggul, Onic berhasil menunjukkan performa gemilang sejak awal. Kemenangan tanpa cela dengan skor 2-0 menjadi bukti bahwa mereka siap untuk bersaing di level tertinggi.
Analisis Pertandingan: Taktik dan Strategi Onic yang Memukau
Pertandingan ini didominasi oleh Onic yang mengandalkan strategi agresif. Sejak jalannya permainan, tim ini mampu mengontrol peta dengan baik, menjadikannya sulit bagi Bigetron untuk melakukan pergerakan.
Strategi invasi yang diterapkan oleh Kairi dan Savero memberikan keuntungan signifikan bagi Onic. Dengan menyerang buff lawan dan menciptakan tekanan, mereka mampu memaksimalkan setiap kesempatan yang ada.
Selain itu, komunikasi yang baik antar pemain menjadi kunci keberhasilan. Koordinasi yang rapi membuat Onic tidak hanya unggul dalam perolehan gold tetapi juga dalam penempatan posisi di map.
Performa Pemain Kunci: Siapa yang Mendominasi Arena?
Kairi tampil luar biasa selama pertandingan berlangsung. Selaku jungler, dia mampu memanfaatkan setiap momen untuk mengumpulkan resource dengan cepat, sehingga memberikan dampak besar bagi timnya.
Begitu juga dengan Kiboy sebagai support yang selalu siap melindungi carry tim. Keputusan cepatnya dalam mengambil posisi sering kali mengubah jalannya pertandingan.
Tak kalah penting, penampilan Savero di midlane menjadi salah satu poros serangan tim. Dengan penguasaan hero yang baik, dia mampu menciptakan tekanan berkelanjutan kepada masing-masing anggota tim lawan.
Tantangan yang Dihadapi Bigetron: Strategi yang Kurang Efektif
Sayangnya, Bigetron by Vitality tidak dapat tampil maksimal dalam pertandingan ini. Meskipun telah memiliki pengalaman, mereka terlihat kesulitan menghadapi tekanan dari Onic yang terus menerus menyerang.
Pergerakan dan strategi yang diterapkan kurang efektif di lapangan. Kesulitan dalam melakukan retake dan beradaptasi dengan permainan agresif Onic menjadi hambatan signifikan bagi mereka.
Bigetron tampak kurang mampu memanfaatkan kelebihan hero yang mereka pilih. Banyak momen yang seharusnya bisa dimanfaatkan, tetapi eksekusi di lapangan tidak seideal yang diharapkan.