Perkembangan teknologi seluler yang pesat telah mengubah cara orang berinteraksi dengan alat bantu perhitungan sehari-hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan kalkulator tradisional di era digital saat ini.
Dunia sudah beralih ke perangkat yang lebih canggih, dan kalkulator saku mungkin tidak lagi menjadi pilihan utama bagi banyak kalangan. Dengan adanya aplikasi dan alat baru, menarik untuk melihat bagaimana pengguna masih melihat nilai dari kalkulator manual.
Penting untuk mempertimbangkan bagaimana produsen kalkulator besar, seperti Casio, merespons tantangan dari kemajuan teknologi. Meskipun banyak perusahaan mengadopsi inovasi, kalkulator tidak sepenuhnya kehilangan relevansinya.
Pandangan Produsen Kalkulator Terhadap Perkembangan Teknologi Modern
Tomoaki Sato, seorang eksekutif di Casio, menjelaskan bahwa meskipun teknologi kecerdasan buatan terus berkembang, kalkulator tetap memiliki keunggulan dalam hal akurasi. Ia menekankan bahwa kalkulator memberikan jawaban yang selalu benar, meskipun teknologi AI telah mendapatkan banyak perhatian.
Namun, Sato juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa kalkulator dapat mengalami nasib serupa dengan sempoa, alat hitung tradisional yang kini jarang digunakan. Penurunannya dalam popularitas menjadi sorotan, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terbiasa menggunakan ponsel pintar.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pasar kalkulator mengalami penurunan permintaan. Sato mencatat bahwa semakin banyak orang beralih ke perangkat seluler dan aplikasi online untuk memenuhi kebutuhan perhitungan sehari-hari. Meski begitu, kalkulator tetap memiliki pasar khusus yang tidak boleh diabaikan.
Kelebihan Kalkulator Dibandingkan Alat Modern
Salah satu keunggulan kalkulator adalah harganya yang terjangkau. Kalkulator yang menggunakan energi matahari dan baterai bisa menjadi solusi bagi siswa di negara berkembang yang menginginkan alat hitung sederhana. Sato mencatat bahwa bagian ini masih menjadi potensi pertumbuhan bagi produsen kalkulator.
Bagi banyak orang, pengalaman fisik menggunakan kalkulator saku memiliki nilai tersendiri. Sato menambahkan, pengguna seringkali lebih suka merasakan langsung perangkat tersebut saat melakukan perhitungan. Ini menunjukkan bahwa ada lebih dari sekadar kepraktisan yang terlibat dalam penggunaan kalkulator.
Ryohei Saito, manajer utama Casio di Thailand, menegaskan bahwa masih ada permintaan kuat untuk kalkulator. Ia menjelaskan bahwa di banyak daerah, terutama di negara berkembang, konektivitas smartphone belum merata, membuat kalkulator menjadi pilihan yang lebih praktis.
Pengalaman Pengguna dan Relevansi Kalkulator di Masyarakat
Thitinan Suntisubpool, seorang pemilik toko di Bangkok, mengakui kegunaan kalkulator saku dalam bisnisnya. Ia merasa kalkulator memberikan kemudahan dalam menampilkan angka kepada pelanggan, yang bisa menghindarkan kesalahpahaman komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa kalkulator masih berfungsi nyata dalam situasi sehari-hari.
Biarpun ada pengguna yang menyukai kalkulator, tidak semua pedagang merasakannya. Seorang penjual di kios lain mengeluhkan bahwa penjualan kalkulator saku sedang sepi. Fenomena ini mencerminkan bagaimana preferensi masyarakat berubah seiring dengan kemajuan teknologi.
Data menunjukkan bahwa penjualan kalkulator di seluruh dunia mengalami penurunan yang signifikan. Mesi demikian, Casio tetap berencana untuk menjual jutaan kalkulator dalam kurun waktu yang dekat, menandakan ketahanan merek dalam menghadapi tantangan baru.















