Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengungkapkan keprihatinan terkait besarnya biaya regulasi yang dibebankan kepada operator telekomunikasi. Permintaan untuk persamaan perlakuan bagi semua pelaku industri dalam hal biaya ini semakin mendesak, mengingat potensi dampaknya bagi perkembangan sektor telekomunikasi di tanah air.
Ketua Umum ATSI, Dian Siswarini, menegaskan bahwa kebutuhan akan keadilan dalam regulasi ini semakin kritis. Ia memberikan pernyataan tersebut setelah konferensi pers Rapat Umum Anggota (RUA) ATSI yang diadakan pekan lalu di Jakarta.
Menurutnya, ekosistem digital saat ini tidak hanya terdiri dari operator telekomunikasi tetapi juga platform over the top (OTT). Para pemain OTT ini, menurut Dian, belum dikenakan biaya regulasi yang proporsional, meskipun mereka mendapatkan keuntungan signifikan dari infrastruktur telekomunikasi yang ada.
Dian menyarankan agar pemerintah juga menerapkan aturan yang serupa untuk memastikan keadilan di antara semua pelaku. “Kami ingin memastikan bahwa regulasi ini tidak hanya menjadi beban bagi operator telekomunikasi, tetapi juga bagi pemain lain di industri ini,” tegasnya.
Regulatory charge adalah biaya yang dikenakan kepada operator seluler, termasuk biaya hak penggunaan frekuensi. Biaya ini cukup tinggi, berkisar antara 12 persen hingga 14 persen dari total pendapatan kotor operator, dan menjadi beban tambahan dalam operasional sehari-hari mereka.
Pentingnya Keadilan dalam Regulasi di Sektor Telekomunikasi
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh operator telekomunikasi adalah tingginya biaya regulasi yang dipaksakan kepada mereka. Dian mencatat bahwa kondisi ini bisa menghambat pengembangan industri telekomunikasi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Ia menyampaikan bahwa jika operator telekomunikasi merasa terbebani, mereka tidak akan dapat berinvestasi lebih dalam meningkatkan infrastruktur dan layanan. “Kami berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan ini agar dapat menciptakan peluang lebih baik bagi pertumbuhan industri,” jelasnya.
Dalam pandangannya, kesetaraan dalam regulasi akan memungkinkan semua pelaku di industri ini untuk bersaing secara adil. Ini juga akan membantu memastikan bahwa konsumen mendapatkan layanan yang lebih baik dan berkualitas. “Sama dengan layanan, harus ada aturan yang sama,” tambahnya.
Penghapusan ketidakadilan ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi pemerintah melalui pajak dan juga bagi publik yang mengandalkan layanan telekomunikasi. Kesehatan finansial operator, menurut Dian, akan berdampak positif pada peningkatan layanan yang mereka tawarkan.
Dampak Financial Terhadap Operator Telekomunikasi
Biaya yang tinggi tentunya memberikan dampak signifikan terhadap margin keuntungan operator. Jika suatu perusahaan terus menerus dibebani biaya yang tidak adil, bisa jadi mereka terpaksa mengambil langkah-langkah yang merugikan jangka panjang.
Dian menekankan bahwa negara juga harus merasakan manfaat dari industri telekomunikasi yang sehat. Jika operator telekomunikasi mampu meraih profit yang lebih baik, mereka akan lebih mampu membayar pajak dengan jumlah yang lebih besar.
Ia mengingatkan bahwa operator bukan satu-satunya yang diuntungkan dari ekosistem digital. Berbagai pihak, termasuk platform OTT, juga menikmati layanan yang disediakan tanpa kontribusi yang sebanding.
Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Kesetaraan di Industri
Pemerintah memegang peranan penting dalam menciptakan regulasi yang adil di sektor telekomunikasi. Dian meminta pemerintah untuk lebih proaktif dalam meramaikan industri dengan aturan yang tidak hanya berpihak pada satu pihak saja.
Regulasi yang tidak merata dapat menciptakan ketidakpuasan di kalangan operator. “Kami semua bertujuan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat, namun harus didukung dengan kebijakan yang memadai,” ujarnya.
Pemerintah diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah ada dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Ini akan membantu memastikan bahwa semua pelaku di industri mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.
Dian percaya bahwa pemerintah memiliki sumber daya dan kapasitas untuk melakukan perubahan yang signifikan. “Kami berharap agar inisiatif ini bisa mendapat perhatian serius demi kesejahteraan semua pihak,” tandasnya.
Pengembangan industri telekomunikasi yang sehat tentunya berdampak pada peningkatan layanan yang dirasakan oleh masyarakat. Dengan regulasi yang adil, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan koneksi yang baik tetapi juga inovasi layanan yang lebih baik ke depannya.