Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia kini sedang mengalami transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Perubahan cuaca ini telah mulai dirasakan di beberapa wilayah, dengan sebagian daerah sudah memasuki musim hujan lebih awal.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, puncak musim hujan diperkirakan bervariasi di seluruh Indonesia. Namun, secara umum, puncak musim tersebut diprediksi akan terjadi antara bulan November 2025 hingga Februari 2026.
“Puncak musim hujan akan berbeda-beda, ada yang terjadi di bulan November, Desember, hingga Februari,” jelasnya dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube. Dalam periode ini, ancaman terhadap bencana hidrometeorologi sangat nyata,” imbuh Dwikorita.
Prediksi Musim Hujan dan Risiko Bencana Hidrometeorologi
Pada saat peralihan ini, kejadian ekstrem seperti banjir bandang diprediksi akan meningkat, seperti yang baru-baru ini terjadi di Bali. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru mengenai cuaca serta peringatan dini.
Saat ini, kondisi iklim menunjukkan adanya peluang untuk terjadinya badai. Kejadian ekstrem seperti banjir dapat terjadi kapan saja menjelang puncak musim hujan. Masyarakat diharapkan tidak hanya mengandalkan informasi cuaca pada media mainstream, tetapi juga memantau sumber informasi resmi dari BMKG.
BMKG mencatat bahwa ada tiga periode utama yang menjadi puncak musim hujan di Indonesia. Dalam hal ini, sejumlah wilayah akan mengalami puncak yang lebih awal, sedangkan yang lain mungkin mengalami cuaca ekstrem di kemudian hari.
Sejumlah Wilayah yang Berisiko Terkena Musim Hujan Dini
Berdasarkan data dari BMKG, sejumlah Zona Musim (ZOM) diperkirakan akan mengalami puncak hujan pada bulan September dan Oktober 2025. Perkiraannya, sekitar 10,7 persen dari total ZOM di Indonesia akan mengalami kondisi tersebut.
Selanjutnya, pada bulan November hingga Desember, diperkirakan sekitar 33,6 persen ZOM akan mengalami puncak hujan. Ini mencakup sejumlah besar daerah di pulau Sumatera dan Kalimantan, yang terkenal dengan curah hujan tinggi pada periode tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah ini diharapkan untuk lebih berhati-hati dan siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem. Ini adalah siklus alam yang berulang, tetapi dampaknya dapat diantisipasi dengan baik melalui perencanaan dan kewaspadaan yang tepat.
Rincian Puncak Musim Hujan di Berbagai Wilayah
BMKG memberikan informasi lengkap mengenai prediksi puncak musim hujan di berbagai lokasi di Indonesia. Misalnya, untuk periode September-Oktober 2025, wilayah Aceh, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat diprediksi akan mengalami puncak hujan yang signifikan.
Sementara itu, pada bulan November hingga Desember 2025, sebagian besar pulau Sumatera, Jawa bagian selatan, serta sebagian Kalimantan dan Sulawesi diperkirakan akan merasakan dampak dari cuaca hujan yang tinggi. Wilayah-wilayah ini perlu mempersiapkan sistem drainase dan infrastruktur lainnya agar bisa meminimalkan dampak banjir.
Melangkah ke Januari dan Februari 2026, muncul potensi puncak hujan di Jambi, Bengkulu, Bali, serta sebagian besar wilayah di Papua. Semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat, diharapkan dapat bersinergi dalam meminimalkan risiko bencana ini.